Penulis : Herlina
Nur Kalimah | Anisa Indari | Iin Rahmawati
| Priyo Pambudi Utomo | Rosita Nur Aini | St. Sri Emyani | Nanang M. Safa | Ratna Widyawati | Agil Gemintang Senja | Devi Riana Kinanthi | Ruly Budiyanto | Fahmi Aditia Tauri | Tosa Poetra | Ibudh | Nurani Soyomukti | Anggun Ilona Aulia | Mukhamad Khabib Guszaen | Rafi Prayoga D | Lisa Zakia Azizah | Ahmad Nur Kholiq | Risalah Amanah Adel |Kiki Khoiriyah | Idamatul Khoiriyah | Melani Iga Mawarda | Andriyanto Hendrawan | Nur Fitriyani | Hamzah Nur Azis | Novi De | Susilawati | Ribben Dinardi Ash
Shaddieqi | Mohamad Nur Afan Kudori | Ayu Wildanul Maghfuroh | Niki Astuti |Naomi
Eliana | Baba Sujada | Kang Lantip Hardiyanto | Ishak
Krestian | Pujisatuti | Vike Primadani Birthlia
Putri | Tri Atmawan | Tia Ozia
Layout : Munawir Muslih. M
Editor : Nurani
Desain Cover:
Munawir M & Nurul
XIV+ 309 hlm, Desember
2023
Diterbitkan oleh:
Pustaka Elmos
Jl. Karangan-Tugu, RT. 10/02, Kerjo- Karangan-Trenggalek.
Instagram: @pustaka_elmos
Telepon: +62 878-2510-2682 / +62 858-5630-4003
SINOPSIS:
Di dunia media sosial, sempat viral video “DUIT ORA PAYU”! Video itu menarasikan ada orang-orang teriak mengarak calon kepala Desa yang menang. Pemenang Pilkades ini tak mengeluarkan duit sama sekali. Sementara calon pesaingnya yang mengeluarkan duit banyak dan membeli suara tiap orang senilai ratusan ribu, malah kalah. Bahkan banyak warga yang hendak dibeli suaranya menolak. Berarti sejarah mencatat bahwa “duit ora payu”, uang tidak laku untuk digunakan membeli harga diri rakyat yang punya hati nurani! Duit tak selalu bisa membeli suara kami. Tidak semua orang bisa dibeli.
Sementara itu, puluhan penulis Trenggalek lewat buku ini mencoba mengonstruksi narasi cerita untuk menggambarkan bahwa Demokrasi dalam Pemilu, Pilkada, pun juga Pilkades tak selamanya harus dilumuri budaya sogokan uang dan materi untuk membeli “kemerdekaan” (kebebasan) rakyat dalam memilih pemimpin dan wakil rakyat. Puluhan cerpen yang terhimpun dalam buku ini adalah tonggak yang penting untuk menandai adanya sikap dan pandangan politik yang maju: Manusia adalah subjek politik yang merdeka, bukan semata objek yang diatur dengan campurtangan sogokan uang dan materi, yang menurunkan harga dirinya!
Comments
Post a Comment